Membangun Identitas Digital: Pelatihan Branding Sosial Media kepada Kelompok Kesenian di Desa Barepan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten

Posted by Admin Berita

August 22, 2024

Di era teknologi industry 4.0 hari ini, kehadiran di media sosial menjadi sangat penting bagi berbagai sektor, termasuk sektor kesenian dan pariwisata. Media sosial bukan hanya platform untuk berbagi karya, tetapi juga menjadi alat strategis untuk membangun identitas, menjangkau audiens yang lebih luas, dan meningkatkan pengaruh.

Desa Barepan memiliki beragam potensi wilayah dan tradisi. Desa yang memiliki ikon utama Gejug Lesung ini berjarak 17km dari pusat Kabupaten Klaten, terletak di kecamatan Cawas, kabupaten Klaten  Jawa Tengah, Desa Barepan menjadi desa semi kota yang banyak dikunjungi wisatawan ketika berkunjung ke kabupaten Klaten. Desa Barepan memiliki 14 kelompok kesenian yang aktif menampilkan berbagai kesenian tradisional, seperti; Gejug Lesung, Tari Gambyong, Terbangan, Jatilan, Tari Gedruk, Sigro-sigro, dll.

Dengan beragam jenis kesenian daerah dan kelompok kesenian aktif di Desa Barepan, ternyata belum banyak orang yang tau potensi yang dimiliki desa Barepan. Padahal branding sosial media adalah proses membangun identitas yang kuat dan konsisten di platform digital untuk menciptakan citra yang diinginkan. Bagi kelompok kesenian, branding sosial media memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran public, menciptakan identitas yang kuat secara digital, membangun krediilitas di mata khalayak, dan membuka peluang kolaborasi di masa depan.

Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang berlokasi di Desa Barepan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Zahara Nur Amalia S, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro mengadakan pelatihan branding sosial media bagi kelompok kesenian di Desa Barepan. Kegiatan ini menyasar para pegiat kesenian dari 14 kelompok kesenian, dan para pelaku seni secara umum di Desa Barepan.

Kegiatan ini diikuti oleh 25 orang anggota dari berbagai kelompok kesenian yang ada di Desa Barepam, antara lain; Kelompok Kesenian Radika, Ngudi Laras, Arum Laras, Guyub Warga, Wisanggeni, Mekar Sari, Mekar Sari Chili-Chili, Tanjung Jaya, Sekar Tanjung, IPPS Wira Bawa, Cipta Swara, Simponi Indah, Laras Manunggal, dan Sabuk Alu.

Dalam pelatihan branding di media sosial ini diperkenalkan bagaimana memanfaatkan media sosial Instagram sebagai media branding digital kelompok kesenian. Terdapat 6 poin utama dalam pelatihan branding di media sosial:

  1. Buat informasi lengkap mengenai akun. Memberikan informasi mengenai dimana lokasi kelompok kesenian berada & siapa ketua organisasinya.
  2. Buat jadwal upload konten secara teratur. Usahakan selalu unggah konten minimal satu kali setiap minggu di hari dan jam yang sama. Hal ini bertujuan agar audiens di media sosial tahu bahwa akun tersebut aktif.
  3. Gunakan naskah yang menarik. Menggunakan caption yang dapat mendeskripsikan isi konten dapat membuat audiens mudah memahami peristiwa yang sedang terjadi dalam foto/video.
  4. Buat call to action. Sertakan call to action di setiap unggahan media sosial, misalnya ajakan untuk like, komentar, follow, share, & subscribe.
  5. Buat tagar dan tagline komunitas. Tagar dapat memudahkan orang menemukan konten yang kita unggah dengan kata kunci yang sama, misalnya jika kita menggunakan tagar #kesenian, konten yang kita unggah akan turut muncul jika pengguna Instagram mencari dengan kata kunci tersebut. Tagline adalah kalimat singkat yang melekat pada suatu brand, dengan tagline orang akan lebih mudah mengingat brand kita. Misalnya saja “Orang Pintar Minum Tolak Angin.”, “Kukubima Energi, Rossa!”, dll.
  6. Gunakan media sosial yang sesuai. Beda media sosial maka berbeda karakteristik konten dan audiensnya, dalam pelatihan ini diperkenalkan media Instagram, Tiktok, dan Youtube sebagai media sosial yang dapat digunakan kelompok kesenian untuk membranding kelompok mereka.

Setelah pelatihan branding media sosial selesai terdapat sesi sharing yang melibatkan hadirin, Pak Suparjan, selaku ketua Kelompok Kesenian Radika memberikan cerita pengalaman dan harapannya untuk kelompok kesenian dan para pegiat seni yang terdapat di Desa Barepan. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan potensi desa Barepan yang unggul dapat dikenal masyarakat secara lebih luas dan membranding desa Barepan sebagai desa wisata yang wajib dikunjungi saat di Klaten.

Ditulis oleh: Zahara Nur Amalia Syahputri, mahasiswa Universitas Diponegoro program studi Ilmu Komunikasi.

Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Drs. Muhammad Irham Nurwidiyanto M.T.***

More from Ilmu Komunikasi

0 Komentar

You cannot copy content of this page