Bisnis Bukan Milik Ekonomi Saja: Catur Wulan Sari Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNDIP Rebut Juara Business Plan Competition Tingkat Nasional

Posted by Nur Inayah

June 23, 2025

Catur Wulan Sari, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro (UNDIP) angkatan 2022, membuktikan bahwa dunia bisnis bukan hanya milik mahasiswa ekonomi atau teknik. Sebagai anak Ilkom, Wulan sukses menjuarai berbagai kompetisi bisnis plan tingkat nasional, termasuk meraih Gold Medal dan Best Presentation dalam Business Plan Competition di Universitas Gunung Rinjani, Lombok, 2024.

Perjalanannya dimulai dari keikutsertaan dalam Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) tahun 2023. Berawal dari keisengannya menjual kimbab Korea yang sedang tren di kalangan anak muda, Wulan justru mendapatkan pendanaan sebesar Rp5 juta dari kampus. Tidak berhenti di situ, ia lanjut mengikuti P2MW nasional dan berbagai lomba lainnya, hingga total pendanaan yang diraihnya mencapai Rp22 juta.

“Aku suka megang uang, ternyata seru juga punya penghasilan sendiri dan nggak bergantung sama orang tua,” ungkap Wulan sambil tertawa.

Meski aktif di dunia bisnis, Wulan tidak merasa dirinya ‘berbeda’ dari mahasiswa Ilkom lainnya. Justru, menurutnya banyak mata kuliah Ilmu Komunikasi yang sangat relevan dan mendukung kegiatan lomba bisnisnya. Ia menyebut Marketing Communication Plan, Creative Strategy, hingga Public Speaking sebagai bekal penting saat menyusun pitch deck, mempresentasikan ide ke juri, hingga menyusun strategi branding produk.

“Ilmu komunikasi bantu banget. Apalagi waktu pitching di depan juri, aku ngerasa lebih pede dan tahu gimana nyusun narasi biar audiens tertarik,” ujarnya.

Dalam setiap perlombaan, ia juga menerapkan keterampilan komunikasi strategis, seperti membuat storytelling bisnis yang kuat, mengatur visual presentasi, serta menyesuaikan gaya komunikasi dengan target pasar. Ini sejalan dengan pembelajaran di Ilkom soal bagaimana pesan disusun dan disampaikan secara efektif kepada publik.

Namun, perjalanannya tidak selalu mulus. Salah satu pengalaman terberatnya terjadi saat lomba Kemendikbud, di mana rekan timnya mengundurkan diri H-3 sebelum deadline.

“Sedih banget sih. Aku udah percaya banget sama dia. Tapi dari situ aku belajar buat kontrol emosi dan lebih hati-hati pilih tim. Sekarang aku udah ngerti pentingnya boundaries,” tuturnya.

Di balik setiap capaian, Wulan selalu menekankan pentingnya passion dan konsistensi. Ia mengingatkan teman-teman mahasiswa, terutama sesama anak Ilkom, untuk tidak FOMO hanya demi terlihat aktif.

“Kuliah itu waktunya singkat. Mending fokus ke hal yang kamu suka dan bisa kamu tekuni. Nggak semua orang harus ikut lomba atau organisasi banyak biar kelihatan keren.”

Kini, Wulan tengah fokus membangun usahanya secara perlahan, sembari terus mengasah keterampilan komunikasi dan wirausaha. Ia berharap, pengalamannya bisa menjadi inspirasi bahwa anak komunikasi juga bisa bersaing di dunia bisnis melalui Marketing Communication Plan, Creative Strategy, hingga Public Speaking, asal tahu cara menyampaikan ide dengan tepat, dan mampu membangun strategi yang kuat.

More from Ilmu Komunikasi

0 Komentar

You cannot copy content of this page