Kiprah Santy Diliana sebagai Scriptwriter Film Series Cinta Dua Masa

Kontributor: Untsa Rizka Maulida Yustisia

“Jangan pernah berhenti belajar. Belajar tidak hanya memberikan pengetahuan baru tetapi juga membuka peluang baru.”

Semarang — Santy Diliana, alumnus S-1 Ilmu Komunikasi Undip angkatan 2006, kini mulai menapaki jalan suksesnya sebagai penulis skenario untuk film serial. Salah satu project-nya adalah “Cinta Dua Masa” yang akan tayang di platform Vidio.com pada bulan Juni atau Juli mendatang. Dalam sebuah sesi wawancara, Santy berbagi kisah dan inspirasi tentang hobi menulisnya dan bagaimana ia berproses sebagai seorang penulis skenario.

Santy mengungkapkan minatnya menulis telah muncul sejak usia muda, tepatnya saat ia duduk di bangku Sekolah Dasar. Ketika kuliah S-1 Ilmu Komunikasi di Undip, Santy bergabung dengan organisasi media kampus “LPM Opini” dan “Berita Kampus”. Keterampilan menulisnya semakin terasah berkat aktivitasnya dalam organisasi tersebut. Tidak lama setelah lulus, ia diterima bekerja di sebuah stasiun TV lokal. Namun, kemudian ia memutuskan pindah ke Kalimantan untuk mendampingi suaminya. Tinggal di daerah pelosok tidak menghentikan minat Santy untuk menulis. Bahkan, ia berhasil menerbitkan novel di platform seperti Wattpad. Karya-karyanya ternyata menuai respons positif dari pembaca. Salah satunya berhasil menarik perhatian Falcon Pictures hingga dibeli hak ciptanya. 

Sebelumnya Santy tidak memiliki pengalaman dalam menulis naskah film. Hal itu memicu niatnya untuk belajar menulis skenario. Ia mengikuti workshop penulisan skenario yang diisi oleh penulis senior Imam Salimi. Dalam workshop itu Santy terpilih sebagai penulis terbaik. 

Santy kemudian mencoba memasuki industri film. Kendati, tidak memiliki koneksi di industri hiburan, ia berhasil mendapat tawaran dari sebuah perusahaan produksi. Kisahnya sebagai penulis skenario dimulai dengan mengirimkan ide konsep. Akhirnya ia mendapat kesempatan menulis naskah untuk serial “Hari Ini Kenapa, Naira?”. Serial tersebut awalnya ditayangkan di Vidio.com dan sekarang juga tersedia di YouTube Prilly Latuconsina.

Santy terus berproses sebagai penulis skenario film. Proyek terbarunya adalah film serial “Cinta Dua Masa”. Ia mendapat proyek ini ketika bekerja sebagai bagian dari tim kreatif di sebuah perusahaan produksi. Timnya bertugas untuk menciptakan ide cerita yang akan ditinjau dan disempurnakan hingga siap untuk dipresentasikan kepada produser Vidio.com. Sebagai platform hiburan, Vidio.com lebih berfokus pada kisah romantis yang memiliki twist unik. Tim Vidio.com juga selalu mencari cerita yang memiliki elemen tidak biasa, seperti perjalanan waktu, yang menjadi komponen kunci dari “Cinta Dua Masa.”

Santy juga bercerita tentang bagaimana ia mendapatkan ide ceritanya dan proses karakterisasi tokoh dalam film tersebut. “Saya banyak mendapatkan ide dari sekitar saya, bisa dari pengalaman pribadi atau orang lain, bahkan dari lagu yang saya dengar,” kata Santy. “Ide cerita bisa berasal dari mana saja, yang penting kita harus meningkatkan sensitivitas kita terhadap ide-ide tersebut.”

Santy mendorong penulis skenario pemula untuk terus belajar, menonton banyak film untuk mempertajam sensitivitas mereka terhadap medium, dan berkolaborasi dengan orang lain serta terbuka terhadap umpan balik. “Terlalu idealis dan enggan menerima perubahan bisa menghambat pertumbuhan Anda sebagai penulis naskah.” Santy percaya bahwa terlalu idealis dan enggan menerima perubahan dapat menghambat pertumbuhan seseorang sebagai penulis skenario. 

Meskipun ada tantangan, Santy mengungkapkan kecintaannya pada pekerjaan dan kesempatan untuk berkarya melalui berbagai proyek menarik. Santy menegaskan ia senang menerima kritik dan masukan dari penonton karena hal tersebut dapat membantunya untuk belajar dan meningkatkan kualitas karya-karyanya di masa depan. Namun, ia juga menyadari bahwa tidak semua penonton akan menyukai karyanya. Namun, baginya itu hal yang wajar. Ia mengatakan sebagai penulis, harus memiliki mental yang kuat untuk menghadapi kritik dan mengambil pembelajaran dari hal tersebut.

You cannot copy content of this page