Guru SD di Rowosari Dibekali Literasi Digital untuk Lindungi Anak dari Ancaman Dunia Maya

Posted by Nur Inayah

November 3, 2025

Semarang – Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Diponegoro menyelenggarakan pelatihan literasi digital bertajuk “Pelatihan Literasi Digital Demi Keamanan Anak di Dunia Digital” di SD Negeri Rowosari 01, Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, pada Oktober 2025.

Kegiatan ini diikuti oleh para guru SD Negeri Rowosari 01 dengan tujuan memberdayakan pendidik sebagai garda terdepan dalam melindungi anak dari berbagai ancaman dunia digital.

Tim pengabdian masyarakat dipimpin oleh Dr. Nurul Hasfi, S.Sos., M.A., dengan anggota Dr. Triyono Lukmantoro, S.Sos., M.Si., Dr. Agus Naryoso, S.Sos., M.Si., Muchamad Yuliyanto, S.Sos., M.Si., Dr. Phil. Nuriyatul Lailiyah, S.Sos., M.I.Kom., dan Agne Yasa, S.I.Kom., M.A.

Dalam sambutannya, Dr. Nurul Hasfi menekankan pentingnya peran guru menghadapi tantangan era digital. “Guru memiliki peran sentral sebagai agen perubahan dalam literasi digital anak-anak di era media sosial. Perlindungan anak di dunia digital bukan hanya tanggung jawab orang tua, tetapi juga kolaborasi antara guru, sekolah, dan komunitas,” ujarnya.

Kegiatan menghadirkan dua materi utama. Pertama, “Brain Rot: Budaya Digital dan Krisis Daya Pikir di Era Media Sosial” oleh Dr. Nurul Hasfi, S.Sos., M.A. Ia menjelaskan fenomena brain rot sebagai penurunan kemampuan fokus dan berpikir kritis akibat konsumsi konten digital berlebihan. “Brain rot bukan sekadar penyakit otak digital, tetapi krisis budaya berpikir yang harus menjadi perhatian serius seluruh elemen masyarakat,” jelasnya.

Materi kedua disampaikan Dr. Agus Naryoso, S.Sos., M.Si. dengan judul “Rowosari Keren, Anak Aman di Era Digital! Yuk, Jadi Guru Hebat! Panduan Praktis untuk Guru SD di Rowosari”. Materi ini memberikan panduan aksi langsung bagi guru dalam melindungi anak dari ancaman digital sekaligus memanfaatkan teknologi secara edukatif. “Kita perlu mewaspadai dampak negatif media digital seperti kecanduan, cyberbullying, paparan konten tidak pantas, serta penyebaran hoax. Namun di sisi lain, media digital juga memiliki sisi positif seperti akses informasi luas, komunikasi tanpa batas, dan pengembangan kreativitas,” ungkapnya.

Usai pemaparan materi, peserta mengikuti workshop interaktif yang dipandu Dr. Phil. Nuriyatul Lailiyah, S.Sos., M.I.Kom. dan Agne Yasa, S.I.Kom., M.A., memberikan kesempatan guru berdiskusi dan simulasi praktis penerapan literasi digital di sekolah.

Sementara itu, Dr. Triyono Lukmantoro, S.Sos., M.Si. dan Muchamad Yuliyanto, S.Sos., M.Si. turut mendukung pelatihan ini sebagai upaya melindungi anak dari ancaman dunia digital.

Kepala Sekolah SD Negeri Rowosari 01, Anik Fatayatun, S.Pd. SD., menyampaikan apresiasi. “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai guru. Sekarang kami lebih siap menghadapi tantangan digital dan membimbing siswa-siswi untuk menggunakan teknologi secara bijak,” ujarnya.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan menjadi langkah awal menciptakan ekosistem digital yang sehat dan aman bagi anak-anak di Kelurahan Rowosari, melalui kolaborasi lintas pihak antara akademisi, sekolah, pemerintah lokal, dan masyarakat.

More from Ilmu Komunikasi

0 Komentar

You cannot copy content of this page