Batang – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Tim I Universitas Diponegoro yang tergabung dalam Kelompok 3 di Dukuh Roban Timur, Desa Sengon, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, melaksanakan 2 program multidisiplin terkait pemberdayaan perempuan di desa. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas perempuan dalam bidang ekonomi dan kesehatan keluarga.
Program pertama mengusung judul “Inovasi dan Demonstrasi Pengolahan Ikan Teri Gelagah Menjadi Abon Sebagai Produk Khas Roban Timur Guna Meningkatkan Ekonomi Sirkular Lokal.” Kegiatan ini diinisiasi oleh mahasiswa dari berbagai jurusan, seperti Ekonomi, Psikologi, Keperawatan, Kimia, Hukum, Agroekoteknologi, Teknik Industri, Ilmu Komunikasi, dan Sastra Inggris.
Pada sesi awal, mahasiswa jurusan Ekonomi menyampaikan materi terkait potensi ekonomi lokal, diikuti dengan pemaparan mahasiswa Psikologi mengenai pentingnya motivasi diri dalam berwirausaha. Mahasiswa Keperawatan menjelaskan kandungan gizi dan konsep Isi Piringku yang relevan dengan produk abon. Selain itu, mahasiswa jurusan Kimia menjelaskan pentingnya penggunaan bahan alami dalam abon sebagai pengawet alami. Selanjutnya, dilakukan demonstrasi langsung pembuatan abon ikan teri gelagah yang menarik minat para peserta, bahkan beberapa dari mereka turut serta dalam proses pengolahannya.
Untuk mendorong keberlanjutan produk, mahasiswa jurusan Hukum memberikan edukasi mengenai tata cara pendaftaran izin usaha serta pentingnya perlindungan hukum bagi UMKM. Mahasiswa jurusan Agroekoteknologi menyampaikan pentingnya pengemasan dan pencantuman label pada produk olahan pangan. Sementara itu, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi dan Teknik Industri menyampaikan branding dan e-commerce serta strategi bisnis dan pemasaran produk. Mahasiswa Sastra Inggris turut berkontribusi dalam pembuatan video promosi bilingual (Bahasa Indonesia–Inggris) dan menjelaskan urgensi promosi digital dalam memperluas jangkauan pasar. Kegiatan ini dibagi menjadi beberapa sesi agar peserta dapat memahami lebih baik tahapan berwirausaha yang benar.
“Kami mengemas kegiatan ini menjadi beberapa sesi, sehingga peserta dapat memahami lebih detail terkait tahapan pengembangan wirausaha itu sendiri,” ujar Raihan, salah satu pemateri.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Salah satu warga, Roh, mengungkapkan antusiasmenya, “Setelah ini saya mau mencoba mempraktikkan pembuatan abon ini. Saya tidak terpikir bahwa ikan gelagah atau ikan yang berdaging dan berserat bisa diolah menjadi abon.”
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kelompok 3, Prof. Dr. Waridin, M.S., dan dr. Dinda Saraswati, Sp.D., turut mengapresiasi kegiatan ini karena bahan baku yang digunakan berasal dari hasil laut setempat, sehingga memperkuat identitas lokal dan mendorong ekonomi berbasis potensi desa.
Selanjutnya, program kedua bertajuk “Bersama Perempuan, Kita Sehat: Edukasi PHBS dan Peran Ibu serta Remaja Perempuan dalam Kesehatan Keluarga.” Program ini menyasar para ibu dan remaja perempuan, dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan keluarga.
Kegiatan ini dimulai dengan edukasi yang dilaksanakan bertepatan dengan agenda posyandu. Setelah para ibu memeriksakan kesehatan anak-anaknya, mereka mengikuti sesi edukasi yang disampaikan mahasiswa. Materi yang diberikan meliputi indikator PHBS oleh mahasiswa Keperawatan, keterkaitannya dengan kesehatan mental oleh mahasiswa Psikologi, pentingnya investasi kesehatan oleh mahasiswa Ekonomi, serta peran perempuan dalam penerapan PHBS oleh mahasiswa Sastra Inggris.
“Perempuan memiliki peran kunci dalam membentuk kebiasaan hidup sehat dalam keluarga. Jika kesadaran ini tumbuh di tingkat keluarga, maka akan berdampak pada lingkungan yang lebih luas,” ujar Della, salah satu mahasiswa pemateri.
Di hari lain, kegiatan dilanjutkan dengan budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA) berupa serai menggunakan limbah galon plastik oleh mahasiswa Agroekoteknologi dan Teknik Industri. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi pengurangan sampah plastik sekaligus memperkuat praktik kesehatan keluarga. Lalu, mahasiswa jurusan Kimia memandu praktik pembuatan hand sanitizer alami berbahan dasar serai yang sebelumnya sudah ditanam. Bahan yang digunakan, seperti alkohol 70% sebagai antimikroba, ekstrak serai sebagai antimikroba tambahan dan pemberi aroma, gliserin untuk melembabkan, dan air suling sebagai pelarut hand sanitizer.
Peserta tampak aktif dalam sesi ini dan memberikan respon positif, “Yang saya suka dari hand sanitizer ini mudah digunakan, karena kita tidak harus mencuci tangan seperti menggunakan sabun,” ujar Marfuah, salah satu peserta.
Reyza, salah satu mahasiswa yang menjadi pemateri, menambahkan, “Setelah ditanam, saya harap serai ini bisa terus dimanfaatkan menjadi hand sanitizer, sehingga berkelanjutan dan masyarakat bisa mandiri menjaga kebersihan”
Sebagai penutup program, mahasiswa mengadakan diskusi bersama perangkat desa. Mahasiswa jurusan Hukum menyusun policy brief terkait isu kesehatan dan lingkungan di Dukuh Roban Timur. Lalu, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi melakukan diskusi berdasarkan policy brief yang telah dibuat dan membahas langkah-langkah strategis yang dapat diambil pemerintah desa dalam menanggapi permasalahan yang ada.
“Kesadaran pentingnya kesehatan masyarakat di sini masih rendah, terutama dalam hal membuang sampah sembarangan, seperti di sungai atau lahan kosong. Hal ini berkaitan dengan Tempat Pembuangan Sampah Sementara yang hingga saat ini belum ada. Kami berharap pemerintah desa dapat menindaklanjuti permasalahan ini, karena kesehatan adalah hak setiap orang,” ujar Amanda, penyusun policy brief.
Melalui dua program multidisiplin ini, mahasiswa KKN-T Universitas Diponegoro berharap dapat mendorong pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi dan kesehatan, sekaligus membangun kesadaran kolektif masyarakat Dukuh Roban Timur terhadap potensi lokal dan pentingnya perilaku hidup sehat yang dimulai dari keluarga.
Adapun Tim KKN Tematik Universitas Diponegoro Tim 1 dibagi ke dalam lima kelompok. Di Tim 1 terdapat beberapa Dosen Pembimbing KKL yaitu, Prof. Dr. Indah Susilowati, M.Sc., Prof. Dr. Waridin, M.S., Prof Dr Nugroho SBM, M.Si., Dr. Hapsar, M.Si., Dr. Ita Widowati M.Sc., dr. Fathur Nur Kholis, Sp.D., dr. Dinda Saraswati, Sp.D., dr. Ika Vemilllia, Sp.D., dr. Rizky Rakhmayanti, Sp.D., dan dr. Prisca Luftia Rani, Sp.D.
0 Komentar