Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Workshop Optimalisasi Branding Kesenian Kuda Lumping di Era Digital melalui Pemanfaatan Media Sosial

Posted by Admin Berita

August 19, 2024

TEMANGGUNG – Jumat (26/7), mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro mengadakan sebuah kegiatan di Desa Campuranom, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung. Fathia Azzahra, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UNDIP, melaksanakan program kerja monodisiplin yang berlokasi di Perpustakaan Desa Campuranom dengan dihadiri oleh 16 anggota paguyuban kesenian kuda lumping Turonggo Lestari Putih dan Warok Lestari Putih dari Dusun Putihan.

Program kerja yang diberi nama “Workshop Optimalisasi Branding Kesenian Kuda Lumping Lokal Campuranom di Era Digital Melalui Pemanfaatan Media Sosial” ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para peserta dalam menggunakan media sosial untuk memperkenalkan serta mempromosikan kesenian lokal yang mereka miliki. Dalam era digital saat ini, media sosial menjadi platform yang sangat efektif dalam menyebarkan informasi, mem-branding, dan memperluas jangkauan audiens. Oleh karena itu, penting bagi kelompok seni tradisional, khusunya kuda lumping untuk memanfaatkan media sosial sebagai alat promosi mereka.

Selama workshop berlangsung, Fathia memberikan pendampingan secara langsung mengenai cara membuat akun media sosial, menulis dan memproduksi konten, serta tips and trick desain grafis. Para peserta juga diberi penugasan untuk membuat dan mengunggah konten di media sosial yang baru sudah dibuat. Mereka diajarkan langkah demi langkah mulai dari memilih platform yang tepat, menciptakan konten menarik yang sesuai dengan karakteristik kesenian kuda lumping, hingga teknik dasar dalam desain grafis menggunakan software Canva.

Toni, selaku Ketua Paguyuban Kuda Lumping Turonggo Lestari Putih, menunjukkan antusiasme dan harapan besar dari diadakannya workshop hingga hasil yang akan dicapai melalui pemanfaatan media sosial ini.

“Workshop ini amat membantu kami dalam memperkenalkan kesenian lokal yang kami punya kepada masyarakat luas. Kami harap kedepannya kesenian kuda lumping ini bisa lebih maju dan lebih dikenal banyak orang,” ungkapnya.

Lebih dari itu, workshop ini juga membuka wawasan para peserta mengenai pentingnya branding dalam dunia kesenian. Branding yang baik tidak hanya akan membuat kesenian mereka lebih dikenal, tetapi juga dapat menarik minat lebih banyak orang untuk mempelajari dan melestarikan seni tersebut. Dengan pemahaman branding yang kuat, kelompok kesenian kuda lumping dapat menciptakan identitas yang kuat serta konsisten.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam upaya pengembangan dan promosi kesenian kuda lumping lokal di era digital, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memanfaatkan teknologi untuk melestarikan kesenian dan budaya tradisional. Selain itu, keberhasilan workshop ini juga diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi kelompok kesenian lain di daerah lain untuk memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan kesenian lokal mereka.

Secara keseluruhan, program kerja ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis kepada para peserta, tetapi juga memotivasi mereka untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dalam rangka melestarikan dan mempromosikan budaya tradisional. Harapannya, kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan lebih banyak komunitas kesenian di masa mendatang.*** (Fathia Azzahra)

More from Ilmu Komunikasi

0 Komentar

You cannot copy content of this page