Sampul GDO Kabinet Kolaboratif. (Gambar: Bella)
Semarang – Agenda tahunan berupa Debat Terbuka Pasangan Calon Ketua dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi (HMPS Ilkom) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro telah diselenggarakan secara online pada 27 Desember 2021 pukul 10.00 WIB melalui Microsoft Teams.
Pasangan calon yang maju tahun ini adalah Michael Lucky, mahasiswa angkatan 2019 dan Akmal Muzakki, mahasiswa angkatan 2020. Presentasi Grand Design Organization (GDO) oleh pasangan calon menjadi inti dari acara ini yang dipandu Nofiyanti Rezky Utami selaku Master of Ceremony (MC).
Lucky membuka presentasi dengan memaparkan latar belakang penamaan kabinet. Menurutnya, fenomena digitalisasi membuat HMPS harus mampu menjadi pionir serta organisasi yang lebih modern dan untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan kolaborasi aktif. Jadilah, penamaan Kabinet Kolaboratif dipilihnya untuk memperjelas tujuan organisasi.
“Kabinet Kolaboratif hadir dalam semangat kebersamaan. Kami ingin menjadikan HMPS sebagai wadah untuk menyalurkan ide dan aspirasi, serta mengusung kolaborasi dengan dosen, alumni, dan lainnya,” tambah Lucky.
Terdapat beberapa program unggulan yang dirancang oleh Lucky dan Akmal, antara lain Comm Career Preparation, Magang Insight, Comms Leader Camp, dan Ilkom Juara. Kabinet ini menawarkan pengubahan nama pada Departemen PSDM (Pengembangan Sumber Daya Manusia) dan Litbang (Penelitian dan Pengembangan) yang menjadi KPSDM (Kaderisasi dan PSDM) serta Risetif (Riset dan Prestatif).
Memasuki sesi tanya jawab, hadirin dipersilakan untuk memberi pertanyaan, aspirasi, dan kritik mengenai gagasan yang telah diajukan oleh paslon untuk Kabinet Kolaboratif. Terpilih empat penanya yang tiga di antaranya merupakan perwakilan dari kalangan BEM FISIP, HMPS Ilkom, dan mahasiswa Ilkom.
Pertanyaan pertama diajukan oleh Feyza Syifa selaku perwakilan BEM FISIP. Feyza bertanya terkait bagaimana cara paslon membangun kerja sama dengan ormawa FISIP lainnya dan langkah konkret apa yang akan diambil dalam melibatkan alumni pada kolaborasi.
Lucky menjawab pertanyaan tersebut dengan menjelaskan bahwa setiap ormawa memiliki peran dan karakteristiknya masing-masing yang jika dibersamai mampu melengkapi satu sama lain. Ia juga merujuk pada forum-forum antar ormawa yang telah terlaksana dengan baik. Selanjutnya, Akmal melengkapi jawaban Lucky dengan menjawab pertanyaan terkait kolaborasi dengan alumni.
“Langkah konkret kolaborasi bersama alumni salah satunya adalah dengan penyelenggaraan Comm Career Preparation yang mewadahi alumni untuk berbagi pengalaman dengan mahasiswa,” timpal Akmal.
Pertanyaan kedua berasal dari perwakilan HMPS Ilkom, yaitu Azka Tsania yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua HMPS 2021. Azka menyoroti strategi apa yang dapat paslon kembangkan dalam menumbuhkan sense of belonging dengan sistem online serta bagaimana mengukur keberhasilannya.
Lucky dan Akmal menjawab bahwa terdapat Divisi Internal dalam Departemen KPSDM yang akan menciptakan program-program untuk memelihara hubungan antaranggota HMPS, salah satunya program apresiasi anggota dalam wujud Staff of the Month.
Kemudian, Muhamad Afi mewakili mahasiswa Ilkom bertanya bagaimana analisis yang dilakukan paslon sehingga memunculkan visi, misi, dan core value dalam GDO. Berdasarkan pemaparan Akmal, pengalaman yang telah dialami sebagai anggota HMPS membuat paslon mengetahui apa saja kekurangan yang ada di dalamnya sehingga perlu dievaluasi dengan program kerja baru yang tercantum dalam GDO.
Terakhir, pertanyaan berasal dari Raihan Triaffandra, mahasiswa Ilkom angkatan 2017 sekaligus Ketua HMPS 2020. Raihan menanyakan terkait langkah konkret seperti apa yang akan dilakukan untuk berkolaborasi dengan dosen dan mahasiswa aktif. Lucky menjawab pertanyaan ini dengan menyatakan bahwa kolaborasi dengan mahasiswa aktif dapat dilakukan melalui program kerja yang telah direncanakan serta untuk kolaborasi dengan dosen dapat berupa penelitian dan pengabdian.
“Mari bersama-sama membangun Ilmu Komunikasi ke depannya. Kami sangat butuh saran, bantuan, dan dukungan teman-teman semua supaya apa yang kami gagas dalam GDO tadi bisa kita wujudkan. Kita di sini hadir bukan untuk mengubah tatanan yang ada, tetapi untuk memodernisasi HMPS agar menjadi lebih keren lagi,” tutup Lucky.
Reporter: Salsabila Febryanti
Penulis: Dinda Khansa Berlian
Editor: Annisa Qonita Andini
0 Komentar