Logo Teduh Wilis (Gambar: Instagram @teduhwilis)
Semarang – Bermula dari kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan alam sekitar, Departemen Pengabdian Masyarakat HMPS Ilmu Komunikasi Undip membentuk program kampanye go green. Berlangsung pada masa pandemi, Karin Pehulisa, Ketua Pelaksana Teduh Wilis, merilis kampanye tersebut dengan sistem online, yakni dengan memanfaatkan media sosial Instagram.
Program kampanye ini tak lain adalah untuk mengedukasi masyarakat terkait penjagaan lingkungan alam sekitar melalui perkembangan teknologi, khususnya Instagram sebagai media sosial yang paling digemari khalayak muda. Berbentuk kampanye online, Instagram @teduhwilis mulai merilis unggahannya pada 14 mei lalu.
Teduh Wilis menjalankan kampanye online melalui tiga pendekatan dasar gerakan go green, di antaranya: reduce, upaya mengurangi volume sampah; reuse, pemakaian kembali alat yang telah digunakan; dan recycle, pengolahan kembali sampah menjadi barang yang bermanfaat.
Memiliki fokus pada penyebaran informasi terkait pentingnya menjaga lingkungan sekitar, Teduh Wilis bermakna sebagai platform perjuangan untuk melindungi kehijauan bumi. Teduh, dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), berarti reda dan terlindungi. Dalam bahasa Jawa, Wilis memegang makna hijau. Dari arti kedua kata tersebut, Teduh Wilis diharapkan mampu menjadi perantara bagi pengguna media sosial terhadap kontribusinya menjaga lingkungan alam
Masih berkaitan dengan makna dari Teduh Wilis, logonya pun mengangkat pemaknaan yang juga mendalam mengenai lingkungan alam sekitar.
Terkait logonya sendiri, bentuk daun bagian atas melambangkan visualisasi daun berwarna hijau yang seolah-olah menjadi payung untuk menjelaskan makna tumbuhan. Lebih lanjut, visualisasi ini menerangkan bahwa daun digunakan sebagai tempat berteduh seluruh ekosistem dan kehidupan manusia. Kemudian warna cokelat pada bagian tengah mengartikan keseluruhan daratan, seperti gunung, lembah, dan bukit sebagai upaya manusia dalam melindungi, serta merawat daratan. Terakhir, warna biru pada bagian bawah mengelaborasi keseluruhan perairan yang identik dengan upaya melindungi perairan bumi.
“Saya berharap agar Teduh Wilis dapat menjadi sebuah kampanye go green yang informatif, edukatif, dan persuasif sehingga khalayak Instagram sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, serta dapat mengaplikasikan upaya 3R (reduce, reuse, recycle) dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Karin Pehulisa, Ketua Project Teduh Wilis.
Guna merealisasikan program kerja Departemen Pengabdian Masyarakat, HMPS Ilmu Komunikasi Undip berikan dukungan dan perizinan diadakannya kampanye go green online. Tentunya, adanya Teduh Wilis dapat dijadikan wadah di mana mahasiswa Ilmu Komunikasi turut menjadi penggerak masyarakat dengan kampanye melalui Instagram.
“Departemen Ilmu Komunikasi Undip beserta HMPS Ilmu Komunikasi Undip memberikan perizinan untuk mengadakan kampanye go green, serta ikut menyuarakan agar kampanye ini dapat menggerakkan massa untuk lebih peduli akan lingkungan,” tutup Karin.
Penulis: Kartika Conny Brilliant Dwikananda
Reporter: Rahma Kurniasari
Editor : Dian Rahma Fika Alnina
0 Komentar