Cerita Dosen Ilmu Komunikasi Undip Menerjang Tantangan Perkuliahan di Masa Pandemi

Posted by adminkom

January 12, 2021

Semarang – Mewabahnya Covid-19 di Indonesia sejak Maret 2020 lalu memaksa dunia pendidikan melanjutkan agendanya dengan pembelajaran tatap maya, hal ini tentu tidak serta merta menjadi mudah bagi aktor-aktor yang berkecimpung di dunia pendidikan, tak terkecuali dosen Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro. Adanya peralihan signifikan dari tatap muka ke tatap maya menuntut dosen untuk cepat beradaptasi dengan berbagai tantangan di depan mata.

Salah satu tantangan paling nyata adalah kendala teknis, sebagaimana dikeluhkan oleh salah satu dosen Ilmu Komunikasi, Dr. Turnomo Rahardjo M.Si yang mengaku dihadapkan dengan teknologi yang terbilang masih belum terbiasa.

“Pertama, kendala teknis. Artinya butuh kesiapan, butuh waktu untuk mempersiapkan diri dengan baik karena rasanya seperti tiba-tiba saja, dari perkuliahan tatap muka menjadi kuliah daring. Persoalan ini, terutama saya, dihadapkan pada persoalan pemahaman tentang teknologi yang tidak begitu baik. Kemudian harus mempersiapkan materi secara online,” jelasnya.

Lebih lanjut, dosen yang akrab disapa Mas Hardjo di lingkungan Ilmu Komunikasi ini juga mengaku butuh waktu ekstra dalam menjalankan perkuliahan daring di samping kehadiran gangguan teknis.

“Jadi, sebenarnya memang butuh waktu, di samping itu juga hal-hal yang dalam pelaksanaannya  ada gangguan-gangguan teknis, seperti gangguan sinyal, dan sebagainya.” lanjutnya.

Adanya beragam tantangan tersebut tidak membuat dosen putus asa, salah satu dosen yang tak lain merupakan Kepala Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Undip, S.Rouli Manalu Ph.D menuturkan prinsip yang dipegangnya dalam perkuliahan daring, menurutnya yang terpenting adalah adanya aktivitas seperti diskusi yang mampu menstimulasi pemikiran mahasiswa.

“Menurut saya (yang utama) semua pendekatan yang digunakan itu bisa menstimulus pemikiran mahasiswa. Kalau saya prinsipnya seperti itu, yang terpenting adalah materi yang kita jelaskan itu bisa membuat mahasiswa berpikir dan terstimulus untuk memikirkan sesuatu. Sehingga harus ada aktivitas seperti merespon pertanyaan diskusi, dan sebagainya,” terangnya.

Melihat adanya berbagai tantangan yang dihadapi dosen, Turnomo Rahardjo mengaku bahwa Departemen Ilmu Komunikasi Undip turut memberikan pelatihan berkaitan dengan perkuliahan daring, bahkan dinilai tanggap dalam membantu persoalan teknis yang kerap jadi momok.

Departemen (Ilmu Komunikasi) sudah memberikan pelatihan kuliah daring, hal itu dilakukan oleh Departemen melalui Mbak Tyas, Mbak Uli, dan Mas Yanuar, terutama untuk dosen-dosen yang tergolong senior yang agak gagap teknologi. Kemudian kalau ada persoalan teknis itu dibantu, bagaimana mengoperasikan kulon dengan benar dan baik,” jelasnya.

Beliau menambahkan pelatihan tersebut tidak hanya dilaksanakan secara formal – bahkan lebih sering dilaksanakan secara informal.

“Kalau yang formal itu seingat saya sekitar 2 kali, tetapi yang informal itu sering,” imbuhnya.

Seperti yang diketahui, Undip melalui keterangan di laman resminya mengumumkan perkuliahan tatap maya dilanjutkan pada semester genap 2020/2021. Berkenaan dengan hal tersebut, Kaprodi S1 Ilmu Komunikasi Undip, S. Rouli Manalu, Ph.D berpesan untuk bersama-sama melakukan yang terbaik dalam situasi sulit ini.

“Kita harus menyadari bahwa kita sama-sama. Jangan merasa mahasiswa lebih dirugikan daripada dosen, lebih terbebani dari dosen. Tapi yang kita lakukan adalah bahwa dalam kondisi yang sulit ini semua pihak berusaha bersama-sama melakukan yang terbaik,” pesannya.

Penulis   : Luthfi Maulana A

Reporter : Nur Laily M, Amelia Nur

More from Ilmu Komunikasi

0 Komentar

You cannot copy content of this page