Semarang – Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip) telah sukses menggelar webinar karir di industri komunikasi pada Sabtu (21/11). Webinar yang diadakan secara online melalui aplikasi Zoom ini mengundang tiga pembicara dari alumni Ilmu Komunikasi Undip, yaitu Dr. Y. Bambang Wiratmojo selaku dosen Atma Jaya Jogja, Dr. Desi Dwi Prianti selaku Dosen Universitas Brawijaya, dan Sandy Alfiansyah, MA yang juga lulusan dari NIDA Thailand. Acara ini dipandu oleh salah satu dosen Ilmu Komunikasi FISIP Undip, S. Rouli Manalu.
Webinar ini mengangkat topik seputar karier akademisi dan peneliti di bidang Komunikasi dengan tujuan agar para mahasiswa mendapatkan informasi tentang jalan karier tersebut dan apa yang harus mereka lakukan saat ini guna menunjang masa depan mereka. Para pembicara menyampaikan pengalaman mereka dari awal mula kuliah hingga akhirnya memilih karier sebagai akademisi dan peneliti.
Pembicara pertama yaitu Bambang Wiratmojo mengungkapkan kisahnya yang awalnya tidak ingin menjadi dosen namun akhirnya menyukai pengalaman saat membantu dosen melakukan penelitian dan pergi ke berbagai tempat. Keterlibatan dengan dosen dan penelitian inilah yang membawanya pada pemahaman tentang cara mengajar dan meneliti. Ia juga mengungkapkan jatuh bangunnya saat mencari beasiswa di luar negeri dan mengingatkan para mahasiswa agar tidak cepat menyerah dalam mencapai tujuan.
“Pesan saya jangan takut bermimpi, apapun mimpinya. Saya juga berpesan pada anak-anak saya untuk boleh jadi apapun, tetapi harus tekun dan mempersiapkan diri,” ucapnya.
Berbeda dengan pembicara pertama, Desi Dwi Prianti selaku pembicara kedua menceritakan ketertarikannya untuk menjadi pengajar. Selepas itu ia baru menemukan kecintaannya kepada Ilmu Komunikasi setelah sebelumnya mendapat apresiasi dari para dosen ketika mengerjakan tugas dan menyadari bahwa Ilmu Komunikasi merupakan ilmu yang praktikal dan dapat direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, ia mendapatkan arahan dari dosen-dosen Komunikasi di Undip tentang bagaimana cara mengajar dan memberikan materi sehingga ia merasa makin termotivasi.
“Jadi mungkin sejak itu sudah ada bibitnya, tetapi awalnya memang karena ingin menjadi guru kemudian saat kuliah mulai bergeser ingin menjadi dosen dan peneliti,” ungkapnya.
Lain lagi dengan pembicara ketiga. Sandy Alfiansyah awalnya menyukai dunia kepenulisan dan memutuskan untuk masuk Ilmu Komunikasi meskipun tidak disetujui oleh orang tuanya. Ia akhirnya merasa senang akan pilihannya sebab bertemu dengan dosen-dosen yang terbuka pemikirannya sehingga memunculkan keberaniannya untuk membedah isu-isu tertentu.
“Jadi saya dulu setiap sore sering ngobrol dengan dosen mulai dari hal akademik, ngobrol bola, lalu mulai dari situ lah muncul obrolan-obrolan mengenai peluang menjadi akademisi,” paparnya. Dari pembicaraan itulah ia akhirnya menetapkan tujuan dan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk menjadi akademisi. Ia berpesan untuk mahasiswa untuk menetapkan fokus dan sering membaca jurnal ilmiah.
Rouli Manalu sebagai moderator menambahkan bahwa permintaan terhadap akademisi cukup besar namun tidak banyak orang yang mendaftar masuk untuk menjadi dosen.
“Menurut saya karir sebagai dosen cukup dibutuhkan sekarang dan saya merasa beberapa kali pengalaman setelah kembali ke Undip saat rekrutmen itu sedikit yang mendaftar. Tidak tahu apa alasannya tetapi kami merasa ada demand (permintaan) yang besar,” ungkapnya.
Penulis : Amelia Nuraini Purnomo
0 Komentar