![]() |
![]() |
![]() |
Dokumentasi dan poster Bedah Peminatan 2021 (sumber : Litbang)
Semarang – Sebentar lagi, mahasiswa Ilmu Komunikasi Undip angkatan 2020 akan menentukan pilihan konsentrasinya di semester 4. Untuk membekali pemahaman mahasiswa mengenai kedua konsentrasi, yaitu Komunikasi Strategis dan Jurnalistik, acara Bedah Peminatan 2021 pun diadakan pada Sabtu (13/11) yang lalu.
Beragendakan pemaparan dan diskusi mengenai kedua konsentrasi tersebut bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi Undip yang berada di semester 3, Bedah Peminatan 2021 sukses dihelat sebagai program kerja tahunan dari Departemen Penelitian dan Pengembangan HMPS Ilmu Komunikasi. Acara diawali dengan sambutan oleh Kaprodi S-1 Ilmu Komunikasi Undip, S. Rouli Manalu.
“Harapannya di bedah peminatan ini akan semakin banyak mahasiswa yang hadir karena penting bagi ke depannya, kalau berstrategi dengan baik maka hasil akhir bukan hanya SKS tercapai, tetapi skill juga terbangun, kepribadian juga terbentuk,” ujar Rouli.
“Yang ingin kita harapkan yaitu kalian benar-benar mengasah bidang di peminatan yang dipilih,” imbuhnya.
Acara dilanjutkan dengan sambutan Azka Tsania Yahdini selaku ketua HMPS Ilmu Komunikasi Kabinet Deliberatif dan Farah Alisha Mumtaz sebagai Ketua Acara Bedah Peminatan 2021.
Sesi pertama disampaikan oleh Dr. Yanuar Luqman dari konsentrasi Komunikasi Strategis, yang mengawali pemaparannya dengan menjelaskan profil lulusan dari konsentrasi tersebut. Ia menyebutkan bahwa lulusan Komunikasi Strategis berprofesi sebagai perancang dan pelaksana pekerjaan profesional di bidang komunikasi strategis, seperti dalam komunikasi pemasaran bisnis, sosial, atau politik, hingga periklanan, dan bidang kehumasan.
Dosen yang akrab dipanggil Mas Yan ini menjelaskan bahwa materi kuliah dan tugas konsentrasi Komunikasi Strategis banyak berupa proyek.
“Tugas dan kuliahnya model project, kita akan mencetak lulusan komunikasi strategis yang seperti ini,” ucap Mas Yan.
“Jangan heran dan mengeluh karena tugasnya project semua, penekanannya memang seperti itu,” lanjutnya.
Hal tersebut terhubung dengan prospek kerja yang terbuka bagi lulusan Komunikasi Strategis, yaitu komunikasi pemasaran, market research analyst, digital marketing, staf promosi, copywriter, desainer grafis, media planner, event management, konsultan komunikasi politik, staf public relation, konsultan public relation, atau pranata humas.
Sesi kedua diisi pemaparan mengenai konsentrasi Jurnalistik oleh Dr. Nurul Hasfi. Ia berharap tahun ini jumlah mahasiswa yang memilih konsentrasi Jurnalistik minimal sama dengan jumlah tahun lalu. Pemaparan dilanjutkan dengan deskripsi profil lulusan bahwa dua prospek kerja yang dapat dilakukan, yaitu jurnalis dan kreator konten.
“Kurikulum saat ini berkaitan dengan content creator yang bisa saja memiliki keunggulan untuk mengelola project jurnalistik dan konten kreatif,” jelas dosen yang juga dipanggil Mba Nurul ini.
“Jurnalisme juga bukan berarti menjadi jurnalis di perusahaan media yang bekerja 24 jam, tetapi tidak paten atau harus di sana karena perkembangan semakin nyata pada dunia jurnalistik.”
Dipaparkan pula output pembelajaran pada semester 4, yaitu jurnalisme visual, berita video, riset multimedia dan pemasaran, jurnalisme online, produksi koran digital, video, jurnalisme investigasi, dan manajemen pers. Pada konsentrasi ini, kemampuan yang diasah adalah pembuatan berita, praktik presenter, dan program berita.
Produk yang dihasilkan nantinya adalah bagaimana membuat sebuah program dialog di televisi yang termasuk dengan konten. Konsentrasi ini juga memiliki fasilitas pendukung pembelajaran, seperti laboratorium multimedia, kerja sama magang (Kompas TV dan Politeknik Tempo), dan kerja sama karya bidang (TVRI, Kompas TV Jateng, Cakra Semarang TV).
Setelah berdiskusi dengan para dosen dari kedua konsentrasi tersebut, acara pun dilanjutkan dengan sesi pemaparan mengenai pengalaman dari mahasiswa yang telah menjalani masing-masing konsentrasi di Ilmu Komunikasi Undip.
Pada Komunikasi Strategis, Yuan Stephanie yang merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2017 dan telah menjadi alumni, membagikan pengalamannya memilih konsentrasi Komunikasi Strategis. Ia menceritakan bahwa ketertarikannya pada konsentrasi Komunikasi Strategis disebabkan oleh kesukaannya dalam mempelajari campaign project.
“Jauh setelah belajar, aku jadi sadar kalau komunikasi strategis jadi wadah baik untuk mengembangkan kreativitas,” ungkap Yuan.
“Banyak project di kuliah komunikasi strategis untuk mengeksplorasi kreativitas segila mungkin, tidak ada batasannya.”
Ia melanjutkan bahwa akan banyak mata kuliah dan tugasnya yang berupa kerja kelompok sehingga diperlukan kerja tim yang baik dan keaktifan dalam berkontribusi, serta berinovasi pada proyek yang dilaksanakan.
Sementara itu, Raihan Triaffandra, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2017, mengungkapkan pengalamannya mengenai konsentrasi Jurnalistik. Ia mengatakan bahwa alasannya memilih Jurnalistik adalah visinya yang ingin menjadi praktisi di dunia media.
Raihan memberikan pernyataan bahwa konsentrasi Jurnalistik dapat dipilih oleh mahasiswa yang tertarik di dunia foto, video, atau kepenulisan karena akan belajar banyak tentang standardisasi di media tersebut. Di Jurnalistik, mahasiswa harus dapat memosisikan diri sebagai konseptor ataupun eksekutor.
“Apabila kalian ada di sebuah persimpangan, balik lagi ke visi kalian apa, dan potensi kalian di mana,” tutupnya.
Penulis : Febronia Jessica Inez Indriani
Reporter : Kartika Conny
Editor : Annisa Qonita Andini
0 Komentar