Membangun Ekonomi dari Dapur: Mahasiswa KKN Undip Kenalkan Abon Ikan Bernutrisi dan Siap Pasar

Posted by Nur Inayah

August 1, 2025

Batang – Dukuh Roban Timur dikenal sebagai salah satu daerah dengan wilayah pesisir di Kabupaten Batang. Maka, tak heran jika mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan, dengan hasil tangkapan yang relatif tinggi. Hasil tangkapan ini biasanya langsung dilelang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Dukuh Roban Timur. Hal ini menjadikan penjualan di TPI sebagai sumber pendapatan utama bagi penduduk setempat. Kadang penduduk setempat mencari pekerjaan lainnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari jika hasil penjualan di TPI masih belum cukup.

Berdasarkan realita tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Kelompok 3 Universitas Diponegoro mengadakan program berjudul “Inovasi Dan Demonstrasi Pengolahan Ikan Teri Gelagah Menjadi Abon Sebagai Produk Khas Roban Timur Guna Meningkatkan Ekonomi Sirkular Lokal” yang dilaksanakan pada Selasa, 22 Juli 2025 di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Roban Timur. Kegiatan ini sejalan dengan tema program multidisiplin kelompok tersebut terkait pemberdayaan perempuan melalui pengembangan wirausaha dan akses pasar lokal. Program ini melibatkan mahasiswa Ilmu Ekonomi, Psikologi, Keperawatan, Kimia, Hukum, Agroekoteknologi, Teknik Industri, Ilmu Komunikasi, dan Sastra Inggris.

Adapun mahasiswa prodi Ekonomi menyampaikan edukasi meliputi potensi ekonomi, mahasiswa Psikologi menjelaskan terkait pentingnya motivasi dari dalam diri untuk berwirausaha, mahasiswa Keperawatan menjelaskan isi piringku dan gizi yang terkandung dalam abon, mahasiswa Kimia menjelaskan pentingnya penggunaan bahan alami dalam masakan, hingga demonstrasi pengolahan abon ikan yang dilakukan beberapa mahasiswa. Peserta sangat antusias dengan program ini, terutama saat demonstrasi pengolahan abon ikan. Bahkan beberapa peserta turut membantu proses pengolahan abon ikan tersebut.

Agar abon ikan ini dapat menjadi usaha penduduk yang berkelanjutan dan menjadi produk unggulan khas roban timur, mahasiswa prodi Hukum dan Agroekoteknologi memberikan edukasi terkait tata cara pendaftaran izin usaha dan pemberian logo pada kemasan, mahasiswa Ilmu Komunikasi dan teknik industri memberikan edukasi media promosi dan strategi pemasaran agar abon ikan ini menjadi peluang usaha yang menjanjikan dan berkelanjutan. Sementara itu, mahasiswa Sastra Inggris turut berkontribusi dengan membuat video promosi bilingual (Bahasa Indonesia–Inggris), sekaligus memberikan penjelasan singkat mengenai pentingnya video promosi dalam memperluas jangkauan pemasaran produk, terutama di era digital saat ini. Peserta antusias mengikuti kegiatan ini hingga selesai.

Setelah mengikuti kegiatan ini, banyak peserta yang mulai teredukasi bahwa ikan hasil tangkapan mereka bisa diolah menjadi abon dan memiliki nilai jual lebih tinggi, “Setelah ini saya mau mencoba mempraktikkan pembuatan abon ini. Saya tidak terpikir bahwa ikan gelagah atau ikan yang berdaging dan berserat bisa diolah menjadi abon.”, ujar Roh, salah satu warga Dukuh Roban Timur.

Mahasiswa Undip berharap dengan diadakannya program ini, masyarakat Dukuh Roban Timur mampu mengolah hasil tangkapan laut menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi menggunakan bahan sederhana dan alami, serta menumbuhkan semangat berwirausaha masyarakat roban timur mulai dari hal-hal yang ada di sekitar mereka.

“Kami mengemas kegiatan ini menjadi beberapa sesi, sehingga peserta dapat memahami lebih detail terkait tahapan pengembangan wirausaha itu sendiri,” ujar Raihan.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 3, Prof. Dr. Waridin, M.S. dan dr. Dinda Saraswati, Sp.D. juga mengapresiasi ide yang dibawakan oleh kelompok 3 karena bahan utama yang digunakan sesuai dengan hasil tangkapan laut yang ada di Dukuh Roban Timur.

Adapun Tim KKN Tematik Universitas Diponegoro Tim 1 dibagi ke dalam lima kelompok. Di Tim 1 terdapat beberapa Dosen Pembimbing KKL yaitu, Prof. Dr. Indah Susilowati, M.Sc., Prof Dr Waridin, M.S., Prof Dr Nugroho, SBM., M.Si, Dr. Hapsar, M.Si.,  Dr. Ita Widowati, M.Sc., dr. Fathur Nur Kholis, Sp.D., dr. Dinda Saraswati, Sp.D., dr. Ika Vemilllia, Sp.D., dr. Rizky Rakhmayanti, Sp.D., dan dr. Prisca Luftia Rani, Sp.D.

More from Ilmu Komunikasi

0 Komentar

You cannot copy content of this page