Dari tahun ke tahun, UKM telah menerima 3 angkatan Awardee IISMA. Setiap tahunnya ketika hendak melakukan Culturise sebagai bentuk penilaian kegiatan selama menjalankan program IISMA, penerima beasiswa IISMA di UKM selalu menurunkan nama ARUNIKA. ARUNIKA sendiri diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya matahari terbit. Dengan filosofi ini semua awardee IISMA UKM ingin menjadi cahaya pertama di mata internasional untuk memperkenalkan kekayaan dan keberagaman budaya Indonesia terutama kepada mahasiswa internasional.
Disaat angkatan kami meneruskan nama ARUNIKA, kami meneruskan namanya dan membuat acara ARUNIKA 3.0, yaitu ARUNIKA ketiga yang pernah diselenggarakan. Kami memutuskan untuk mengambil tema “5 Senses of Nusantara”. Menurut kami ini adalah ide acara yang kreatif dan bisa membuat Culturise berbeda dengan yang lain. Jalan acara yang akan kami selenggarakan akan memiliki acara biasa yang pernah dilakukan di ARUNIKA seperti pertunjukan musik, dan berpuisi. Tetapi, agar menunjang kreatifitas, kami menambah runtunan acara agar tidak membuat para pengunjung ARUNIKA bosan. Ada fashion show yang menunjukan pakaian tradisional Indonesia dari barat sampai timur, ada juga acara interaktif di mana para pengunjung diajari cara membuat bajigur, minuman tradisional khas Jawa Barat. Acara panggungan ARUNIKA diakhiri dengan drama yang dipertunjukkan oleh UPIISM, Universitas Pendidikan Indonesia International Student Mobility yang bertemakan Ibu Kartini.
Acara berikutnya juga sebagai acara penutup ARUNIKA 3.0 adalah yang membedakan kami dari acara lainnya. Kami tidak hanya membuka booth, atau stand tapi kami membuat 5 booth yang berbeda sesuai 5 indra manusia. Hal ini kami lakukan agar setiap orang mengunjungi tiap booth, mereka tidak akan terlalu penuh akan informasi tentang kebudayaan Indonesia, melainkan diharapkan para pengunjung bisa merasakan kebudayaan indonesia secara perlahan tapi pasti dibagi sesuai indra mereka. Booth pertama adalah penglihatan, dimana para pengunjung dapat melihat dan menggunakan pakaian tradisional seperti kebaya, batik tenun, kain batik, dan lain lain. Booth berikutnya adalah untuk indra pendengaran. Di sana mereka dapat menggunakan headphone yang sudah disambungkan ke gawai yang sudah membuka aplikasi di mana kita dapat memainkan beberapa alat musik tradisional Indonesia seperti kolintang, angklung, dan juga gamelan. Selanjutnya adalah untuk penciuman. Di booth ini kami membawa beberapa rempah rempah Indonesia seperti Bunga Lawang, Lada-lada dan berbagai jenisnya, dan juga akar akaran seperti jahe dan kunyit. Booth berikutnya adalah booth kesukaan kami para pelaksana acara dan juga para pengunjung, yaitu booth taste. Indonesia memang memiliki banyak sekali makanan yang sangat representatif dan layak untuk lidah internasional, namun kami harus bisa menyajikan makanan yang paling nikmat dan sangat mudah untuk kami sajikan. Makanan itu tak lain dan tak bukan adalah Indomie. Setiap pengunjung mendapatkan Indomie 1 piring dan mendapat minuman Bajigur. Dan untuk booth terakhir ialah booth sentuh, dan di sini adalah dimana para pangunjung paling lama untuk keluar dikarenakan mereka semua harus mengambil kuas dan melukis di atas kain besar yang sudah kami gambar agar dijadikan batik.
Di akhir acara ini kami menyediakan portable photo booth dimana bentuknya kecil dan bisa digenggam dan bisa dibawa keliling agak para pengunjung dapat berfoto di mana saja dengan berbingkai ARUNIKA 3.0. Walau acara telah usai, masih sangat banyak pengunjung yang belum mau kembali ke tempat mereka masing masing, maka dari itu kami siapkan lagi proyektor dan speaker agar semua orang dapat bernyanyi dan berkaraoke. Pada akhirnya kami bersenang senang dan bersosialisasi satu dengan yang lainnya.
0 Komentar