Wina, Austria — Salah satu dosen Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro, Nuriyatul Lailiyah, S.Sos., M.I.Kom., tampil sebagai pembicara dalam ajang internasional Dialogue Perspectives: Vienna Citizen Lab 2025, yang digelar pada 11–14 Mei 2025 di Vienna, Austria. Kegiatan ini merupakan bagian dari proyek Uni Eropa bertajuk TWON (Twin of Online Social Networks), yang fokus pada studi dampak media sosial terhadap demokrasi dan pengembangan kebijakan digital.

Dalam forum yang diikuti oleh 30 peserta terpilih dari berbagai negara Eropa, Nuri, sapaan akrabnya, menyampaikan materi bertajuk Social Media, AI, Disinformation, and Freedom of Speech. Ia memaparkan bagaimana algoritma media sosial memperkuat penyebaran konten bermasalah seperti misinformasi dan ujaran kebencian, serta tantangan dalam sistem moderasi yang belum cukup akuntabel. Ia juga menekankan pentingnya pendekatan literasi digital yang kontekstual dan berbasis komunitas, terutama untuk pengguna muda dan kelompok rentan.

Partisipasi ini tidak hanya membanggakan secara individu, tetapi juga berdampak langsung pada pengembangan program-program internasional Departemen Ilmu Komunikasi. Dalam proposal kegiatan, Nuri menyebutkan bahwa forum ini menjadi sarana jejaring untuk mengundang pembicara dan peserta internasional pada kegiatan short course bertema “Responsible AI in the Global South” yang akan diselenggarakan pada pertengahan tahun ini oleh Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Undip.

Dengan keterlibatan ini, Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Undip semakin menunjukkan posisinya sebagai institusi yang aktif dalam isu-isu global, seperti media digital, kecerdasan buatan, dan demokrasi di ruang daring. Diharapkan, ke depan akan terjalin lebih banyak kolaborasi akademik dan praktik yang membawa nama baik prodi di level internasional. (Rif’at)