From IUP to Public Policy: Perjalanan Athar Raihan Membangun Karier

Posted by Nur Inayah

June 18, 2025

Semarang, 28 Mei 2025 – Kisah inspiratif datang dari Athar Raihan, alumni International Undergraduate Program (IUP) Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro angkatan 2020. Lulus dengan predikat Cumlaude pada tahun 2024, Athar kini berkiprah sebagai salah satu Tim perencana dan evaluasi (Planning, Monitoring, Evaluation, and Learning – PMEL) di Think Policy Indonesia, sebuah social enterprise yang bergerak di bidang kebijakan publik.

Siapa sangka, latar belakang Ilmu Komunikasi bisa menghantarkan nya terjun ke dunia kebijakan? Perjalanan karir Athar dimulai sejak ia menulis skripsi berbasis metode yang berfokus pada psikologi perilaku (behavioral-psychology). Dilanjutkan dengan magang di Think Policy, yang bergerak di bidang kebijakan publik, memberikan wawasan, dan rekomendasi strategis untuk berbagai kementerian dan lembaga pemerintah. Di pekerjaannya sekarang, sebagai bagian dari tim Perencana dan Evaluasi (Monitoring & Evaluation), ia dituntut untuk menggabungkan elemen strategi komunikasi, pemikiran kritis, serta analisis berbasis data dalam merancang dan mengevaluasi program kebijakan publik secara efektif. Perjalanan yang tampak mulus ini nyatanya dibangun melalui perencanaan yang matang, komitmen tinggi, dan langkah visionen, bahkan sebelum meraih gelar sarjana, Athar sudah menjalani kontrak kerja pertamanya.

Dalam perannya saat ini, Athar terlibat aktif dalam kampanye edukasi publik seperti #BijakMemantau. Ia dituntut untuk menggabungkan keterampilan komunikasi strategis dan pemikiran kritis guna menyampaikan pesan yang berdampak kepada publik dan pemangku kepentingan. Meski ranah kebijakan publik kerap didominasi oleh lulusan Administrasi Publik dan Ilmu Pemerintahan, Athar membuktikan bahwa lulusan Ilmu Komunikasi juga mampu memberikan kontribusi besar di bidang tersebut.

Sejak masa kuliah, Athar telah aktif mengikuti kompetisi dan penelitian terkait kebijakan, memperkuat minatnya dalam bidang tersebut. Ia juga menyoroti pentingnya keterampilan strategic thinking dan creative writing bagi mahasiswa Komunikasi. “Merancang pesan efektif, memahami audiens, dan menyampaikan gagasan secara terstruktur adalah fondasi yang sangat berguna dalam dunia kerja,” ungkapannya.

Salah satu pengalaman paling berkesan dalam perjalanan akademis Athar adalah mengikuti program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Melalui program ini, ia berkesempatan belajar di Belanda dan mendalami topik-topik seperti Artificial Intelligence, teknologi, serta komunikasi teknologi. Pengalaman internasional tersebut membuka wawasan baru tidak hanya dalam hal akademik, tetapi juga dalam cara berpikir lintas disiplin, dimana menggabungkan ilmu komunikasi dengan pendekatan teknologi dan kebijakan publik secara holistik.

Athar belajar untuk melihat permasalahan global dari berbagai perspektif dan memahami bahwa tantangan kompleks saat ini membutuhkan kolaborasi antar bidang keilmuan. Pengalaman ini memperkaya caranya menganalisis isu, memperluas jejaring profesional lintas negara, serta membentuk pola pikir yang lebih adaptif dan inovatif dalam menghadapi dunia kerja global.

Athar juga menyampaikan pesan inspiratif bagi mahasiswa IUP Ilmu Komunikasi UNDIP. Ia menekankan pentingnya keberanian untuk mencoba hal-hal baru dan mengeksplorasi lintas bidang.Ilmu Komunikasi itu sangat luas dan aplikatif. Jangan hanya terpaku pada dunia agency ataupun sektor komunikasi lainnya.

Bidang kebijakan, teknologi, hingga pembangunan sosial pun membutuhkan pendekatan komunikasi yang tepat,” ujarnya. “Don’t be afraid to try new things,” tambahnya. Apa yang kamu pelajari di Ilmu Komunikasi bisa berdampak besar di berbagai bidang, bukan hanya satu jenis pekerjaan saja.

Lebih dari sekadar gelar, perjalanan Athar Raihan menunjukkan bahwa perpaduan minat yang kuat, keberanian untuk mengeksplorasi, dan keterampilan strategis memungkinkan lulusan Ilmu Komunikasi untuk berkontribusi secara signifikan di berbagai bidang profesional, termasuk dalam proses pengambilan kebijakan publik di Indonesia.

More from Ilmu Komunikasi

0 Komentar

You cannot copy content of this page